Laman

Selasa, 04 April 2017

Jahe herbal antiinflamasi

Antiinflamasi VS Jahe
Salah satu kandungan antiinflamasi jahe adalah gingerol. Salah satu rasa sakit atau rasa nyeri yang bisa diatasi jahe segar adalah sakit osteoarthritis lutut, sakit otot dan mencegah salah oto karena olahraga serta sakit – sakit yang disebabkan karena kolesterol tinggi karena jahe mampu menurunkan adar kolesterol jahat.
Ekstrak etanol rimpang jahe putih besar (Zingiber officinale Roscoe) yang diberikan secara oral pada dosis 1 g/kg bb memberikan efek antiradang pada tikus putih galur wistar.
Sudah banyak peneltian yang membuktikan khasiat jahe sebagai antiinflamasi, salah satu diantaranya adalah penelitian dengan judul Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Roscoe) pada Tikus Putih Jantan yang dilakukan oleh Surya Dharma, Eka Santi Adelinda dan Netty Suharti Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM) Padang .
Laporan peneltian tersebut didahului dengn memaparkan penelitian dan referensi yang telah membuktikan manfaat jahe sebagai antiinflamsi. Misalnya penjelasan mereka dalam pendahuluan seperti berikut: Rimpang jahe mengandung minyak atsiri 0,25 sampai 3,33%, yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpen, zingiberen, bisabolena, pati, damar, asam-asam organik seperti asam malat dan asam oksalat, vitamin A, B, dan C, senyawa-senyawa flavonoid dan polifenol. Minyak atsiri sifatnya mudah menguap bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, antiinflamasi dan anti bakteri (Djamal , 1982; Mahendra, 2005).
Sementara dalam kesimpulannya penelitian tersebut menuliskan  1. Hasil pengujian antiinflamasi ekstrak etanol jahe pada dosis 30, 100, 300 mg/kg BB dan sediaan jadi jahe dengan dosis 360 mg/kg BB memberikan efek antiinflamasi.  2. Dari hasil pengujian statistika secara analisa variansi (Anova) tidak terdapat perbedaan yang nyata antara ekstrak etanol jahe 30, 100, 300 mg /kg BB dan sediaan jadi dengan dosis 360 mg /kg BB

Sumber
http://jurnalfarmasihigea.org/index.php/higea/article/viewFile/22/22
Kwang, K., S. Kyung, L. Jong, L. Sang dan S. Young. 1998. Inhibitory effects of [6]-gingerol, a major pungent principle of ginger, on phorbol esterinduced inflammation, epidermal ornithine decarboxylase activity and skin tumor promotion in ICR mice. Canc. let. 129: 39-144.
Akoachere J.F., R.N. Ndip dan E.B. Chenwi. 2002. Antibacterial effect of Zingiber officinale and Garcinia kola on respiratory tract pathogens. East Afr. Med. J. 79: 588-592.

Djamal, R, Inventaris Tumbuh-tumbuhan di Sumatera Barat, Universitas Andalas, Padang, 1982 Mahendra, B, 13 Jenis Obat Ampuh, Penerbit swadaya, Jakarta, 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar