Dari Abu Sa`id Al-Khudry, dia berkata, "Raja Romawi pernah menghadiahkan satu guci Zanjabil (jahe), lalu beliau memberikan satu tegukan kepada setiap orang dan beliau juga memberiku satu tegukan." (HR. Abu Nu`aim) (CII. 2012, 620)
[Teks terjemah hadist ini diambil dari Cordoba Internasional Indonesia. Al-Qur`an Qordoba, Amazing: 33 Tuntunan Al-Qur`an untuk Hidup Anda. Bandung: 2012 hlm. 620.]
Al-Qur`an Surat Al-Insan (76) ayat : 17-18) :
Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air (di surga) yang dinamakan Salsabil. (QS Al-Insan (76) ayat : 17-18) (CII. 2012, 1155)
[Teks terjemah Al-Qur`an ini diambil dari Cordoba Internasional Indonesia. Al-Qur`an Qordoba, Amazing: 33 Tuntunan Al-Qur`an untuk Hidup Anda. Bandung: 2012 hlm. 1155.]
Jahe yang memiliki nama ilmiah Zingiber officinale merupakan salah satu tanaman dalam kelompok suku Zingiberaceae (temu-temuan). Suku temu-temuan ini diperkirakan memiliki sekitar 50 genus dan lebih dari 1000 spesies .
Dalam bahasa Indonesia kita sering mendengar istilah jahe-jahean dan temu-temuan. Saya biasa memahami jahe-jahean sebagai keluraga dekat jahe dan temu-temuan sebagai keluarga jauh jahe. Beberapa temu yang termasuk kelompok jahe-jahean misalnya adalah rimpang
jahe gajah (Z. officinale var. Roscoe), jahe
merah (Z. officinale var. Rubrum), jahe
emprit (Z. officinale var. Amarum),
lengkuas merah (Alpinia purpurata),
lengkuas putih ( Alpinia galanga),
lempuyang gajah (Z. zerumbet), dan bangle
(Z. cassumanar).
Sementara yang termasuk kelompok temu-temuan misalnya adalah temu putih, temu mangga, temulawak, temu kunci, temu hitam, dlln
Dalam buku ini kita akan menccoba memahami manfaat jahe dan keluarga besarnya serta cara membudidayakannya.
sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Jahe
https://id.wikipedia.org/wiki/Zingiberaceae
Tidak ada komentar:
Posting Komentar