Laman

Minggu, 25 Desember 2022

SYARAH HIKAM HIKMAH KE-206 : Cahaya Yang Sampai dan Masuk Ke Dalam Hati

 


Syarah Hikam Hikmah ke-206

٢٠٦ـ أَنْوَارٌ أُذِنَ لَها فِي الوُصُولِ ، وَأَنْوَارٌ أٌذِنَ لَهَا فِي الدُّخُولِ ـ

206- Ada cahaya – cahaya yang diijinkan sampai ke hati dan ada cahaya – cahaya yang diijinkan masuk ke dalam hati.

Cahaya yang datang dari Allah swt kepada hati manusia terbagi menjadi dua: (1) cahaya yang sampai kepada zhahirnya hati saja (2) cahaya yang masuk ke dalam hati.

Cahaya yang berada di bagian luar hati membuat seseorang masih melihat dirinya dan Tuhan-nya, dunianya dan akheratnya, terkadang ia bersama dirinya dan terkadang bersama Tuhan-Nya, terkadang beramal untuk dunianya dan terkadang beramal untuk akheratnya.

Cahaya yang berada dalam hati seseorang membuat seseorang hanya melihat wujudnya Allah swt semata, oleh karena hal tersebut maka ia tidak mencintai selain hanya mencintai Allah semata, tidak beribadah selain hanya beribadah kepada Allah semata. (Ghaitsul Mawahib).

Contoh cahaya yang baru sampai ke hati (di bagian luar): Uangku yang aku sedekahkan karena Allah swt untuk hukumnya Allah swt. Cahaya seperti ini sudah benar tetapi masih ada aku dan Allah, masih merasa uang adalah uangku dan aku berikan demi kepentingan agama Allah swt.

Contoh cahaya yang telah sampai ke dalam relung hati: Ini uang Allah dan aku sedekahkan sesuai perintah Allah swt. Cahaya seperti ini sudah benar karena yang ada hanya Allah swt dan tidak lagi melihat terhadap diri sendiri. (Gus Baha)

            Untuk menjelaskan hikmah ini Syarah Iiqaazhul Himam mengutip sebuah hadits Nabi saw:

النُّورُ إِذَا دَخَلَ القَلبَ انفسحَ وانشرَحَ ، قِيْلَ: فَهَلْ لَهُ مِنْ عَلَامَةٍ يَا رَسُوْل الله؟ قَالَ: نَعَمْ، التَّجَافِي عَن دَارِ الغُرورِ، والإنابةُ إلى دارِ الخُلودِ، وَالتَّزَوَّدُ لَسُكْنَى الْقُبُوْرِ، وَالتَّأَهُّبُ لِيَوْمِ النُّشُوْرِ

Cahaya apabila masuk ke dalam hati maka hati tersebut menjadi luas dan lapang, ditanyakan: ”Apakah ia mempunyai tanda Ya Rasululallah?” dijawab: “benar, ada”, (yaitu) merenggang dari rumah yang menipu, memilih rumah yang kekal, mempersiapkan diri untuk alam kubur, dan bersiap untuk hari kebangkitan.

            Hadits sejenis juga banyak di kutip para mufassir seperti Imam Thabari ketika menafsirkan surat Al-An`am ayat 125:

فَمَن يُرِدِ اللَّهُ أَن يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَن يُرِدْ أَن يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ (125)ـ

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS. Al-An`am: 125)

Sumber

1.       Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 252-253.

2.       Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 22.1. Hlm.396

3.      Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 206, hlm. 248.

4.       Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 204. Hlm 138.

5.       Al-Buthi (الحكم العطاية شرح وتحليل) Hikmah 200. Juz 4. Hlm.385.

6.      Terjemah A. Sunarto Hikmah 90. Hlm. 281-284.

7.       Terjemah Syarnubi : Hikmah 197. Hlm. 759.

8.       https://www.youtube.com/watch?v=WfiZGT8dRZM [01:09:35 - ]

Rabu, 14 Desember 2022

Hadits tentang kelelawar, katak, dan cicak

 Hadits Kelelawar dan Katak

عن عبدِ اللهِ بنِ عَمرٍو رضِيَ اللهُ عنهما، قال: لا تَقتُلوا الضَّفادِعَ؛ فإنَّ نَقيقَها تَسبيحٌ، ولا تَقتُلوا الخُفَّاشَ؛ فإنَّه لَمَّا خرِبَ بَيتُ المَقدِسِ قال: يا رَبِّ، سَلِّطْني على البَحرِ حتى أُغرِقَهم (الراوي : زرارة بن أوفى | المحدث : البيهقي | المصدر : السنن الكبرى للبيهقي، الصفحة أو الرقم : 9/318 | خلاصة حكم المحدث : موقوف وإسناده صحيح)ـ

Diceritakan dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu`anhuma berkata: “Janganlah kalian membunuh para katak karena sesungguhnya suaranya adalah tasbih, dan janganlah kalian membunuh kelelawar karena sesungguhnya dia ketika Baitul maqdis roboh dia berdoa :”Wahai Tuhaku kuasakanlah lautan kepadaku agar aku bisa menengelamkan mereka (yang merobohkannya)!”.(HR. Baihaqi dalam Sunanul Kubra seara mauquf dengan isnad shahih). (Menurut Ibnu Mulqin dalam Badrul Munir hadits ini shahih)

 

Hadits Kelelawar dan Cicak

عن عائشةَ رضِيَ اللهُ عنها أنَّها قالتْ: كانتِ الأَوْزاغُ يَومَ أُحرِقتْ بَيتُ المَقدِسِ جعَلتْ تَنفُخُ النارَ بأفواهِها، والوَطواطُ تُطفِئُها بأجنِحَتِها. (الراوي : القاسم بن محمد بن أبي بكر | المحدث : البيهقي | المصدر : السنن الكبرى للبيهقي | الصفحة أو الرقم : 9/318 | خلاصة حكم المحدث : موقوف وإسناده صحيح | التخريج : أخرجه الفاكهي في ((أخبار مكة)) (2291)، والبيهقي (19863) واللفظ له)ـ

Dari Aisyah Radhiyallahu`anha , sesungguhnya beliau berkata: “Pada hari terbakarnya Baitul Maqdis para cicak menyalakan api dengan mulut-mulut mereka dan para kelelawar mematikannya dengan sayap – sayap mereka”. (HR.Baihaqi dalam Sunanul Kubra secara mauquf dengan isnad shahih)

 

Sabtu, 03 Desember 2022

SYARAH HIKAM HIKMAH 224 : Ketika semuanya membuatmu sedih maka kembalilah kepada ilmu Allah swt




 =

1.      Kitab Hikam Hikmah 224

٢٢٤ـ مَتَى آلمَكَ عَدَمُ إِقْبَاِلِ النَّاسِ عَلَيْكَ ، أَوْ تَوَجُّهُهُمْ بِالذَّمِّ إِلَيْكَ ، فَارْجِعْ إِلَى عِلْمِ اللهِ فِيكَ ، فَإنْ كَانَ لا يُقْنِعُكَ عِلْمُهُ فِيكَ بك ، فَمُصيبَتُكَ بِعَدَمِ قَنَاعَتِكَ بِعِلْمِهِ أَشَدُّ مِنْ مُصِيبَتِكَ بِوُجُودِ الأَذَى مِنْهُم، إِنَّمَا أَجْرَى الأَذَى عَلَى أَيْدِيهِمْ كَيْ لا تَكُونَ سَاكِناً إِلَيْهِم ، أَرَادَ أَنْ يُزْعِجَكَ عَنْ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى لا يَشْغَلَكَ عَنْهَ شَيْءٌ ـ

224. Apabila menyakitkanmu tidak adanya orang – orang yang menghadap kepadamu atau mereka menghadap kepadamu dengan celaan kepadamu maka pulanglah kepada ilmu Allah yang ada dalam dirimu. Apabila ilmu Alllah yang ada dalam dirimu tentangmu tidak memuaskanmu maka ketidakpuasanmu tersebut merupakan musibah yang lebih besar daripada musibah disakiti manusia. Sebenarnya Allah menjadikan mereka menyakitimu agar kamu tidak tenang bersama mereka, Allah berkehendak mengagetkanmu dengan segala sesuatu sehingga kamu tidak sibuk dengannya (mengalahkan kesibukanmu dengan Allah swt).

            Seorang hamba sudah sepantasnya hanya memandang Allah swt dan tidak memalingkan pandangannya kepada selain Allah swt sehingga dia tidak bahagia terkecuali sebab meghadap kepada-Nya dan tidak bersedih terkecuali sebab berpaling dari-Nya.

            Jika suatu saat sesuatu membuatmu sakit atau sedih maka pulanglah kepada Ilmu Allah swt, jika ilmu Allah swt membuatmu ridha dan menerima pemberian-Nya maka hal tersebut merupakan sesuatu anugrah yang sangat besar bagimu, tetapi jika kamu tidak bisa ridha dan menerimanya maka hal tersebut merupakan musibah yang lebih besar dari kesakitan dan kesedihan yang disebabkan oleh orang lain.

Sumber

1.       Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 290.

2.      Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24.5. Hlm.438

3.       Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 224, hlm. 264.

4.       Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 234-235. Hlm 154.

5.      GUS BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc 23:03 - 45:33, 41:10 -]

=

SYARAH HIKAM HIKMAH 225 : Syetan tidak pernah melupakanmu

 


=

1.      Kitab Hikam Hikmah 225

٢٢٥ـ إِذَا عَلِمْتَ أَنَّ الشَّيْطَانَ لا يَغْفُلُ عَنْكَ ، فَلاَ تَغْفُلْ أَنْتَ عَمَّنْ نَاصِيَتُكَ بِيَدِهِ، جَعَلَهُ لَكَ عَدُوَّاً لِيَحُوشَكَ بِهِ إِلَيْهِ ، وَحَرَّكَ عَلَيْكَ النَّفْسَ لِيَدُومَ إِقْبَالُكَ عَلَيْهِ ـ

225- Apabila kamu tahu sesungguhnya syetan tidak akan melupakanmu maka janganlah kamu melupakan Zat yang nasibmu ada pada kekuasaan-Nya. Allah menjadikan syetan musuhmu agar menggiringmu kepada-Nya dan menggerakkan nafsumu agar selalu menghadap kepada-Nya.

Manfaat Syetan

1.      Dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang terjadi pada manusia

2.      Dijadikan pembersih (tissue) atas kesalahan yang terjadi pada manusia

3.      Dijadikan musuh agar menggiring manusia kepada Allah swt

Kelemahan Syetan

1.      Diciptakan sangat lemah, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (dan juga tipu daya para pengikut syetan (Tafsir Qurthubi suarat An-Nisaa ayat 76), ((إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطانِ كانَ ضَعِيفاً) أَيْ مَكْرَهُ، وَمَكْرَ مَنِ اتَّبَعَهُ ـ).

2.      Tidak bisa memberikan manfaat ataupun madharat

3.      Diciptakan tanpa punya kekuasaan, Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya (Surat An-Nahl ayat 99). (إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ).

Cara menghindar dari godaan syetan

1.      Mengingat Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita ingat, dan jauh dari yang tidak kita ingat (yaitu syetan)

2.      Mencintai Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita cintai, dan jauh dari yang tidak kita cintai (yaitu syetan)

3.      Bersama Allah, maka kita akan  aman bersama-Nya, dan jauh dari selain-Nya (yaitu syetan)

Syetan diijinkan oleh Allah swt untuk menggoda manusia terkecuali orang – orang yang beriman, yang beribadah, bertawakal, yang butuh kepada Allah dalam semua hal, dan yang minta perlindungan kepada Allah, Orang yang Taubat.

Sumber

1.       Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 293 – 295.

2.       Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24. Hlm.446.

3.       Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 225, hlm. 265.

4.       Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 236. Hlm 156.

5.      GUS BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc  45:33 -  ]

GUS BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=9iX74C4h6RI] [00:00 - ] [ Hikmah 25b)

GUS BAHA: 3 Manfaat Syetan, 3 Kelemahan Syetan, 3 Cara Menghindari Syeta...

=

1.      Kitab Hikam Hikmah 225

٢٢٥ـ إِذَا عَلِمْتَ أَنَّ الشَّيْطَانَ لا يَغْفُلُ عَنْكَ ، فَلاَ تَغْفُلْ أَنْتَ عَمَّنْ نَاصِيَتُكَ بِيَدِهِ، جَعَلَهُ لَكَ عَدُوَّاً لِيَحُوشَكَ بِهِ إِلَيْهِ ، وَحَرَّكَ عَلَيْكَ النَّفْسَ لِيَدُومَ إِقْبَالُكَ عَلَيْهِ ـ

225- Apabila kamu tahu sesungguhnya syetan tidak akan melupakanmu maka janganlah kamu melupakan Zat yang nasibmu ada pada kekuasaan-Nya. Allah menjadikan syetan musuhmu agar menggiringmu kepada-Nya dan menggerakkan nafsumu agar selalu menghadap kepada-Nya.

Manfaat Syetan

1.      Dijadikan kambing hitam atas kesalahan yang terjadi pada manusia

2.      Dijadikan pembersih (tissue) atas kesalahan yang terjadi pada manusia

3.      Dijadikan musuh agar menggiring manusia kepada Allah swt

Kelemahan Syetan

1.      Diciptakan sangat lemah, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah (dan juga tipu daya para pengikut syetan (Tafsir Qurthubi suarat An-Nisaa ayat 76), ((إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطانِ كانَ ضَعِيفاً) أَيْ مَكْرَهُ، وَمَكْرَ مَنِ اتَّبَعَهُ ـ).

2.      Tidak bisa memberikan manfaat ataupun madharat

3.      Diciptakan tanpa punya kekuasaan, Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya (Surat An-Nahl ayat 99). (إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ).

Cara menghindar dari godaan syetan

1.      Mengingat Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita ingat, dan jauh dari yang tidak kita ingat (yaitu syetan)

2.      Mencintai Allah, maka kita akan selalu bersama yang kita cintai, dan jauh dari yang tidak kita cintai (yaitu syetan)

3.      Bersama Allah, maka kita akan  aman bersama-Nya, dan jauh dari selain-Nya (yaitu syetan)

Syetan diijinkan oleh Allah swt untuk menggoda manusia terkecuali orang – orang yang beriman, yang beribadah, bertawakal, yang butuh kepada Allah dalam semua hal, dan yang minta perlindungan kepada Allah, Orang yang Taubat.

Sumber

1.       Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 293 – 295.

2.       Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24. Hlm.446.

3.       Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 225, hlm. 265.

4.       Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 236. Hlm 156.

5.      GUS BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc  45:33 -  ]

GUS BAHA [ https://www.youtube.com/watch?v=9iX74C4h6RI] [00:00 - ] [ Hikmah 25b)

Sabtu, 26 November 2022

KITAB HIKAM IBNU ATHAILLAH BAB KE-23 : Wushul, Dekat, Ilmu Hakekat, Warid dan Karomah Para Wali Allah swt

 BAB 23

1.      Hikmah Ke-212

٢١٢ـ وُصُولُكَ إِلَى اللهِ وُصُولُكَ إِلَى الْعِلْمِ بِهِ ، وَإِلاَّ فَجَلَّ رَبُّنَا أَنْ يَتَّصِلَ بِهِ شَىْءٌ ، أَوْ يَتَّصِلَ هُوَ بِشَىْءٍ

212- Sampaimu kepada Allah adalah sampaimu kepada ilmu tentang Allah, jika tidak demikian maka Maha Luhur Tuhan Kami kalau berhubungan dengan-Nya sesuatu atau berhubungan Dia dengan sesuatu.

2.      Hikmah Ke-213

٢١٣ـ قرْبُكَ مِنْهُ أَنْ تَكُوْنَ مُشَاهِدًا لِقُرْبِهِ وَإِلَّا فَمِنْ أَيْنَ أنْتَ وَوُجُوْدُ قُرْبِهِ؟

213- Dekatmu kepada Allah adalah jika kamu menyaksikan kalau Allah itu dekat, jika tidak (bermakna demikian) maka siapakah kamu (merasa) wujudmu dekat dengan-Nya.

3.      Hikmah Ke-214

٢١٤ـ اَلْحَقَائِقُ تَرِدُ فِى حَالِ التَّجَلِّى مُجْمَلَةً وَبَعْدَ الْوَعْىِ يَكُوْنُ الْبَيَانُ (فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ . ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ) (القيامة:١٨ـ١٩)ـ

            214- Ilmu hakekat yang datang dalam keadaan tajalli secara global dan setelah ada penerimaan maka akan ada penjelasan . (Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya. (Al-Qiyamah [75] ayat 18 – 19).

4.      Hikmah Ke-215

٢١٥ـ مَتَى وَرَدَتِ الْوَارِدَاتُ الإِلَهِيَّةُ عَلَيْكَ هَدَمَتِ الْعَوَائِدَ عَلَيْكَ {إِنَّ المُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا}ـ

215- Apabila datang warid ilahiyyah kepadamu maka ia akan menghancurkan kebiasaan – kebiasaan (buruk) mu.( "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya”An-Naml [27] ayat 34.)

5.      Hikmah Ke-216

٢١٦ـ الوَارِدُ يَأْتِي مِنْ حَضْرَةِ قَهَّارٍ ، لأَجْلِ ذلِكَ لا يُصَادِمُهُ شَيْءٌ إِلاَّ دَمَغَهُ (بلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلى البَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ) ـ

216- Warid (الوَارِد) datang dari sisi Allah swt yang bersifat Al-Qahhaar (القَهَّار), oleh karena itu, tidak ada sesuatupun yang menabraknya terkecuali ia akan meluluhlantakkannya. [Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. (Al-Anbiyaa` [21] ayat 18)].

6.      Hikmah Ke-217

٢١٧ـ كَيْفَ يَحْتَجِبُ الحَقُّ بِشَيْءٍ ، وَالَّذِي يَحْتَجِبُ بِهِ هُوَ فِيهِ ظَاهِرٌ وَمَوْجُودٌ حَاضِرٌ؟

217- Bagaimana mungkin Allah terhalangi sesuatu, sedangkan pada sesuatu yang menghalangi tersebut Allah Nampak jelas (zhaahir), maujud dan haadhir?

7.      Hikmah Ke-18

٢١٨ـ لا تَيْأَسْ مِنْ قَبُولِ عَمَلٍ لا تَجِدُ فِيْهِ وُجُودَ الحُضُورِ ، فَرُبَّمَا قَبِلَ مِنَ العَمَلِ مَا لَمْ تُدْرَكْ ثَمَرَتُهُ عَاجِلاً. لا تُزَكِّيَنَّ وَارِداً لا تَعْلَمُ ثَمَرَتَهُ ، فَلَيْسَ المُرَادُ مِنَ السَّحَابَةِ الإِمْطَارَ ، وَإِنَّمَا المُرَادُ مِنْهَا وُجُودُ الأَثْمَارِ

218- Janganlah kamu berputus asa dari diterimanya amalmu yang kamu lakukan tanpa wujudnya hudhur (الحُضُورِ), sebab terkadang Allah swt menerima Amal yang tidak bisa ditemukan buahnya segera (ketika mengerjakan amal). Janganlah kamu bahagia dengan warid yang kamu tidak tahu buahnya. Bukan tujuan dari awan itu hujan, tetapi yang di harapkan dari awan adalah wujudnya buah – buahan.

8.      Hikmah Ke-219

٢١٩ـ لا تَطْلُبَنَّ بَقَاءَ الوَارِداتِ بَعْدَ أَنْ بَسَطَتْ أَنْوَارَهَا وَأَوْدَعَتْ أَسْرَارَهَا ، فَلَكَ فِي اللهِ غِنىً عَنْ كُلِّ شَيْءٍ ، وَلَيْسَ يُغْنِيكَ عَنْهُ شَيْءٌ. تَطَلُّعُكَ إِلَى بَقَاءِ غَيْرِهِ دَلِيْلٌ عَلَى عَدَمِ وِجْدَانِكَ لَهُ وَاسْتِيَحاشُك بِفِقْدَانِ مَا سِوَاهُ دَلِيلٌ عَلَى عَدَمِ وُصْلَتِكَ بِهِ

219- Janganlah kamu menuntut langgengnya warid setelah terbentang cahaya – cahayanya dan minggalkan rahasia – rahasianya, Cukuplah Allah untukmu (sehingga kamu) tidak membutuhkan segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan kebutuhanmu kepada Allah. Keinginanmu kepada kekalnya sesuatu selain Allah menunjukan kamu belum menemukan-Nya dan Kegelisanmu karena kehilangan sesuatu selain-Nya menjadi tanda kamu belum sampai kepada-Nya.

SYARAH HIKAM HIKMAH KE-223 : Hakekat ilmu yang bermanfaat

 


Kitab Hikam Hikmah 223

٢٢٣ـ العِلْمُ النَّافِعُ الَّذِي يَنْبَسِطُ فِي الصَّدْرِ شُعَاعُهُ ، وَيَنْكَشِفُ بِهِ عَنِ القَلْبِ قِنَاعُهُ، خَيْرُ العِلْمِ مَا كَانَتِ الخَشْيَةُ مَعَهُ، العِلْمُ إِنْ قَارَنَتهُ الخَشْيَةُ فَلَكَ ، وَإِلاَّ فَعَلَيْكَ ـ

223- Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang cahayanya memancar di dalam dada dan bisa menyingkap tutupnya hati. Ilmu yang terbaik adalah ilmu yang melahirkan Al-Khasyyah (الخَشْيَةُ) (takut yang disertai takzim) bersama Allah. Ilmu yang diserati rasa takut (kepada Allah swt) maka bermanfaat bagimu tetapi jika tidak maka berbahaya bagimu.

            Ilmu manfaat adalah ilmu tentang Allah, sifat Allah, asma Allah, ilmu tentang cara beribadah dan adab di hadapan Allah swt. (Ghaitsul Mawhib)

Gus Baha menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang membuat dada menjadi lapang (enak) dan hidup bertambah konaah. Beliau berdalil dengan salah satu ayat Al-Qur`an surat Al-An'am [6] ayat 125.

Gus Baha menjelaskan Al-Khasyyah (الخَشْيَةُ) takut menurut orang – orang ahli tasawuf adalah rasa takut yang di sertai takzhim kepada Allah swt seperti membaca tasbih, dzikir, takbir, dlln.

.
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ (125)

Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa pada orang-orang yang tidak beriman.  (Al-An'am [6] ayat 125)

Firman Allah Swt.:

{فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ}

Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. (Al-An'am: 125)
            Yaitu memudahkan jalan baginya untuk memeluk Islam, memberinya semangat, serta melancarkannya untuk memeluknya; hal ini merupakan alamat kebaikan bagi orang yang bersangkutan. 

نُورٌ يُقْذَف فِيهِ، فَيَنْشَرِحُ لَهُ وَيَنْفَسِحُ

Merupakan suatu nur yang dipancarkan ke dalam dadanya, sehingga dada orang yang bersangkutan menjadi lapang dan mau menerimanya (Tafsir Ibnu Katsir)

=

Sumber

1.       Ibnu `Abad (غيث المواهب العلية) hlm. 274.

2.       Ibnu `Ajibah (إيقاظ الهِمَم) Bab 24.4. Hlm.435.

3.       Syarqawi (المنح القدسية) Hikmah 223, hlm. 262.

4.       Syarnubi (شرح الحكم العطائية) Hikmah 231. Hlm 151.

5.      GUS BAHA https://www.youtube.com/watch?v=9elTpm9qnHE  [58:35 - ..]

6.      GUS BAHA https://www.youtube.com/watch?v=E45pprn8Klc  [00:00 - 23:03]