Laman

Jumat, 02 Maret 2018

Hadits nomor 77 ( Umat Muhamma masuk surga ) الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير


=
JAMI`US SHAGHIR HADITS 77
FATHUL KABIIR HADITS 138
JAM`UL JAWAAMI` 225
=
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 00077 (Jaminan masuk surga)


أَتَانِى جِبْريْلُ فَقَالَ:  بَشِّرْ أُمَّتَكَ أَنَّهُ مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِٱللّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةِ، قُلْتُ: يَاجِبْرِيْلُ وَ إِنْ سَرَقَ وَ إِنْ زَنى ؟ قَالَ: نَعَمْ، قُلْتُ:  وَ إِنْ سَرَقَ وَ إِنْ زَنى ؟ قَال: نعَمْ، قُلْتُ: وَ إِنْ سَرَقَ وَ إِنْ زَنى ؟ قَالَ: نَعَمْ، وَ إِنْ شَرِبَ الْخَمْرَ
Artinya
Malaikat Jibril telah datang kepadaku dan berkata: "Kabarkanlah kepada umatmu sesungguhnya barang siapa yang meninggal dunia tanpa menyekutukan Allah SWT maka masuk surga", Aku bertanya: "Ya Jibril, walaupun dia telah mencuri dan telah berzina?" Jibril menjawab: "Ya", aku bertanya lagi: "walaupun dia telah mencuri dan telah berzina?" Jibril menjawab: "Ya", aku bertanya lagi: "walaupun dia telah mencuri dan telah berzina?" Jibril menjawab: "Ya", walaupun dia telah meminum khamar".

[HR Ahmad, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Hibban dari Abu Dzar. SHAHIH]

Penjelasan
Umat Nabi Muhammad SAW yang meninggal dunia tanpa menyekutukan Allah SWT maka dia pasti masuk surga, meskipun dia meninggal dengan membawa dosa mencuri, dosa zina, dosa minum khamar atau dosa-dosa besar. Meskipun dia mesti singgah dahulu di neraka.

Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.17. hadits nomor 00077
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
=
FATHUL KABIIR 138

١٣٨ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ بَشِّرْ أُمَّتَكَ أنَّهُ مَنْ ماتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّه شَيْئاً دَخَلَ الجَنَّة قُلْتُ يَا جِبْرِيلُ وإنْ سَرَقَ وإنْ زَنى قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وإنْ سَرَقَ وإنْ زَنى قَالَ نَعَمْ قُلْتُ وإنْ سَرَقَ وإنْ زَنى قَالَ نعم وإنْ شَرِبَ الخَمْرَ (حم ت ن حب) عَن أبي ذرّ (صح)ـ

138- Malaikat Jibril telah datang kepadaku dan berkata: "Kabarkanlah kepada umatmu sesungguhnya barang siapa yang meninggal dunia tanpa menyekutukan Allah SWT maka masuk surga", Aku bertanya: "Ya Jibril, walaupun dia telah mencuri dan telah berzina?" Jibril menjawab: "Ya", aku bertanya lagi: "walaupun dia telah mencuri dan telah berzina?" Jibril menjawab: "Ya", aku bertanya lagi: "walaupun dia telah mencuri dan telah berzina?" Jibril menjawab: "Ya", walaupun dia telah meminum khamar". (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Hibban dari Abu Dzar. SHAHIH)

https://al-maktaba.org/book/1975/13#p9
=
Sumber
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.6. hadits nomor 00077.
- Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.17. hadits nomor 00077.
- Imam Suyuthi. 1995. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.58. hadits nomor.00077.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.  Terjemahan oleh Imran Rosadi. et.al.  Jakarta: Pustaka Azzam. cet.4., Jilid. I., Hlm.103 . hadits nomor.66 .
- Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.94.  hadits nomor 00077.
- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid I. Hlm.272. hadits nomor 00077.


Hadits nomor 76 ( Penyakit Demam dan Tha`un ) الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير

JAMI`USH SHAGHIR HADITS 76
FATHUL KABIIR HADITS 122
=
Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 00076 (Demam dan Tha`un)

أَتَانِى جِبْرِيْلُ بِالْحُمى وَ الطَّعُوْنِ، فَأَمْسَكْتُ الْحُمى بِالْمَدِيْنَةِ وَ أَرْسَلْتُ الطَّاعُونَ إِلَى الشَّامِ. فَالطَّاعُوْنُ شَهَادَةٌ لِأُمَّتِى وَ رحْمَةٌ لَهُمْ وَ رِجْسٌ عَلَى الْكَافِرِيْنَ

Artinya
Malaikat Jibril datang kepadaku dengan membawa penyakit demam dan Tha`un (wabah penyakit), Maka aku menahan demam di Madinah dan mengutus Tha`un ke Syam. Ketahuilah Tha`un itu merupakan kesaksian dan rahmat bagi umatku dan kotoran / azab bagi orang kafir.

[HR. Ahmad dari Abu `Asib, SHAHIH]

Penjelasan
Wabah penyakit bisa menjadi penyebab umat Nabi Muhammad SAW mati syahid (akherat) dan diampuni dosadosanya. Sedangkan bagi orang kafir wabah penyakit bisa menjadikan azab bagi mereka.

Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.17. hadits nomor 00076
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH
=
FATHUL KABIR 122

 

١٢٢ــ أَتَانِى جِبْرِيْلُ بِالْحُمى وَ الطَّعُوْنِ، فَأَمْسَكْتُ الْحُمى بِالْمَدِيْنَةِ وَ أَرْسَلْتُ الطَّاعُونَ إِلَى الشَّامِ. فَالطَّاعُوْنُ شَهَادَةٌ لِأُمَّتِى وَ رحْمَةٌ لَهُمْ وَ رِجْسٌ عَلَى الْكَافِرِيْنَ (حم وإبن سعيد) عن أبي عسيب (صح)ـ

122- Malaikat Jibril datang kepadaku dengan membawa penyakit demam dan Tha`un (wabah penyakit), Maka aku menahan demam di Madinah dan mengutus Tha`un ke Syam. Ketahuilah Tha`un itu merupakan kesaksian dan rahmat bagi umatku dan kotoran / azab bagi orang kafir. (HR. Ahmad dari Abu `Asib, SHAHIH).

=

Rabu, 28 Februari 2018

Hadits nomor 75 (Keutamaan Ahli Yaman)


FATHUL KABIR Hadits nomor 116
JAMI`US SHAGHIR Hadits nomor 75
MUKHTASHAR SHAHIH BUKHARI MUSLIM IMAM SUYUTHI Hadits nomor 45
Tentang : Keutamaan Ahli Yaman
-
أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ، هُمْ أَضْعَفُ قُلُوْبًا وَ أَرَقُّ أَفْئِدَةً. اَلْفِقْهُ يَمَانٍ وَ الْحِكْمَةُ يَمَانِيَّةٌ

Artinya:
Telah datang kepada kalian ahli Yaman, mereka adalah kaum yang paling lemah lembut hati dan nuraninya. Fikih banyak datang dari Yaman dan Hikmah itu adalah hikmat yaman.

[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dari Abu Hurairah, SHAHIH]


Penjelasan

Sebagian ahli Yaman yang datang menjumpai umat islam adalah kaum al Asy’ari. Ahli yaman dikatakan lembut hati karena mereka mudah menerima hidayah islam, sedangkan hati yang keras bagai batu akan sebaliknya.

[ Sumber: Hadits nomor 75 الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير ]

=======
==
=

 

٣٨ـ٤٥ـ  أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ، هُمْ أَضْعَفُ قُلُوْبًا وَ أَرَقُّ أَفْئِدَةً. اَلْفِقْهُ يَمَانٍ وَ الْحِكْمَةُ يَمَانِيَّةٌ (ق ت) عن أبي هُريرة (صح). [الجامع(٧٥)٬ بخاري(٤٣٨٨)، مسلم(٥٢)]ـ

[38](45) Telah datang kepada kalian ahli Yaman, mereka adalah kaum yang paling lemah lembut hati dan nuraninya. Fikih banyak datang dari Yaman dan Hikmah itu adalah hikmat yaman. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi dari Abu Hurairah, SHAHIH). [Al-Jami:75, Bukhari:4388, Muslim:52]

Hati (al-qalb) dan mata hati (al-fu`ad) orang – orang Yaman sangat lunak dan lembut, yaitu memiliki rasa takut dan merasa tenang dengan bersegera dalam menjawab seruan. Ia akan terpengaruh jika dibacakan dzikir sehingga terjauh dari sifat kasar, keras dan kering.[1]

Sebagian ahli Yaman yang datang menjumpai umat islam adalah kaum al Asy’ari. Ahli yaman dikatakan lembut hati karena mereka mudah menerima hidayah islam, sedangkan hati yang keras bagai batu akan sebaliknya.

 



[1] Ibid.

=
Sumber
-Imam Suyuthi. 2016. Al-Jami  Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.17 hadits nomor 00075

-Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo: Dar El-Hadits. Jilid.I. hlm.158. hadits nomor 00075

- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid  I. Hlm.268. hadits nomor 00075

- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.  Terjemahan oleh Abdul Syukur Abdul Razzaq.  Jakarta: Pustaka Azzam. cet.1., Jilid. I, Hlm.96. hadits nomor 54.

- Imam Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.50. hadits nomor.00075

-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Cairo: Darul Hadits. Jilid III, Halaman 163, Hadits 4388.

-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Terjemahan oleh Muhamad Iqbal, Lc. Jakarta: Pustaka As-Sunnah. Jilid III, Halaman 910, Hadits 4388.


- Al-Asqalani. Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar. 2015. Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhar. Cairo: Al-Maktabah As-Salafiah, cet.1. Jilid VIII, Halaman 98, Hadits 4388.

-Imam Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir min Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Terjemahan oleh Badrudin. Terjemah Al-Jami Ash-Shaghir Pembahasan Hadits Shahih Bukhari Muslim, Mangunreja: Googel Drive. 02-02-2020 https://drive.google.com/file/d/1KEkJaG3LDqyGuNez9QmgXcz47D-frDzu/view

Selasa, 27 Februari 2018

(Hadits nomor 73 (10 Sahabat dijamin masuk surga الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير


-
أَبُوْبَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ، وَ عُمَرُ فِى الْجَنَّةِ، وَ عُثْمَانُ فِى الْجَنَّةِ، وَعَلِىٌّ  فِى الْجَنَّةِ، وَطَلْحَةٌ فِى الْجَنَّةِ، وَٱلزُّبيْرُ فِى الْجَنَّةِ، وَعَبْدُ ٱلرّحْمنِ بِنْ عَوْفٍ فِى الْجَنَّةِ، وَسَعْدٌ بِنْ أَبِى وَقَّاصٍ فِى الْجَنَّةِ، وَسَعِيْدُ بْنُ زَيْدٍ فِى الْجَنَّةِ، وَ أَبُوْعُبَيْدَةُ بْنُ ٱلجَرَّاحِ فِى الْجَنَّةِ

Artinya:

Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubeir di surga, Aburahman bin Auf di surga, Sa`d bin Abi Waqqash di surga, Sa`id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin Zarrah di surga.

[HR. Ahmad dan Dliyaa dari Sa`id bin Zaid dan riwayat Tirmidzi dari Abdurrahman bin `Auf, SHAHIH]

Sumber
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.6. hadits nomor 00073.
- Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.17. hadits nomor 00073.
- Imam Suyuthi. 1995. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.49. hadits nomor.00073.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.  Terjemahan oleh Imran Rosadi. et.al.  Jakarta: Pustaka Azzam. cet.4., Jilid. I., Hlm. 94. hadits nomor. 50.
- Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.91.  hadits nomor 00073.

- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid I. Hlm.266. hadits nomor 00073.

[ Sumber: Hadits nomor 73 الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير ]

======

BACAAN UTAMA





Kitab: Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir   [arab: الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير ]
Penulis : Al-Hafidz Al-Imam Jalaluddin Abdur Rahman bin Abu Bakar As-SuyuthiAs [arab: جلال الدين السيوطي‎ ]
Penerbit: Maktabah Darul Ihya' Al-Kutub Al-'Arabiyyah
Negara : Indonesia
Bab : Huruf hamzah [  أ ]
Nomor Hadits : 73
Halaman : 6
Letak : Baris ke - 16
=======





Buku terjemah : Terjemahan Al-Jami`us Shaghier
Penerjemah : H. Nadjih Ahjad
Penerbit : PT Bina Ilmu
Kota : Semarang - Indonesia
Tahun : 1995
Bab :  Huruf hamzah [  أ ]
Nomor Hadits : 73


Jilid : I

Halaman : 49
Letak : Kanan bawah
=======

Senin, 26 Februari 2018

Hadits nomor 68 (Pemimpin ahli surg) الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير


Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 00068 (Abu Bakar dan Umar pemimpin orang dewasa ahli surga)

أَبُوبَكْرٍ وَ عُمَرُ سَيِّدَاكُهُوْلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ، إِلَّا النَّبِيِّيْنَ وَ الْمُرْسَليْنَ

Artinya
Abu Bakar dan Umar adalah pemimpin orang - orang tua ahli surga dari jaman awal dan akhir, selain para Nabi dan Rasul.

[ HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Maajah dari Ali. Riwayat Ibnu Majah dari Abu Juhaifah. Riwayat Abu Ya`laa dan Dliyaa dalam Al-Mukhtarah dari Anas. Riwayat Thabraani dalam As-Shaghir dari Jabir dan dari Abu Sa`id, SHAHIH]

Penjelasan
Lafazh كُهُوْلِ kuhuul biasa  diartikan orang yang berumur antara 30 tahun sampai 50 tahun. Penghuni surga umur mereka ratarata sekitar 33 tahun. Kelak Abu Bakar dan Umar akan menjadi pemuka orang - orang yang meninggal pada usia 30 - 50 tahun.

 =

صحيح الجامع الصغير للإمام السيوطي

SHAHIH AL-JAMI ASH-SHAGHIR 
Imam Suyuthi

Hadits 31-40

=

٥٨ـ٣١ـ أَبْغُوْنِى آلضُّعَفَاءَ فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَ تُنصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ (حم م حب حد ك) عن أبي الدرداء (صح)ـ[1]

                [58](31)- Carikanlah aku para dhuafa, karena sesungguhnya kalian diberi rizki dan pertolongan karena para dhuafa. (HR. Ahmad, Muslim, Ibnu Hibban dan Hakim dari Abu Dardaa, SHAHIH)

٥٩ـ٣٢ـ أَبْلِغُوْا حَاجَةَ مَنْ لَايَسْتَطِيْعُ إِبْلَاغَ حَاجَتِهِ، فَمَنْ أَبْلَغَ سُلْطَانًا حَاجَةَ مَنْ لَايَسْتَطِيْعُ إِبْلَاغَهَا ثَبَّتَ اللهُ قَدَمَيْهِ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ الْقِيامَةِ (طب) عن أبي الدرداء (ح)ـ[2]

                [59](32)- Sampaikanlah hajat orang yang tidak bisa menyampaikan hajatnya. Karena barang siapa yang menyampaikan kepada penguasa hajat orang yang tidak mampu menyampaikannya maka Allah SWT akan meneguhkan kedua kakinya diatas shirat pada hari kiamat. (HR Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Darda. Hasan)

٦٠ـ٣٣ـ ابْنُوْآلْمَسَاجِدَ وَاتَّخِدُوْهَاجُمًّا (ش هق) عن أنس (ح)ـ[3]

                [60](33)- Bangunlah masjid-masjid dan jadikanlah tanpa hiasan. (HR Ibnu Abi Syaibah dan Baihaqi dari Anas. HASAN)

٦١ـ٣٤ـ ابْنُوْا مَسَاجِدَكُمْ جُمًّا  و ابْنُوْا مَدَائِنَكُمْ مُشَرّفَةً (ش) عن إبن عباس (ح)ـ[4]

                [61](34)- Bangunlah majid kalian tanpa hiasan dan bangunlah kota kalian dengan hiasan (HR Ibnu Abi Syaibah dari Ibnu Abbas. HASAN)

٦٢ـ٣٥ـ ابْنُوا الْمَسَاجِدَ، وَ أَخْرِجُوْا الْقُمَامَةَ مِنْهَا، فَمَنْ بَنَى لِلَّهِ بَيْتًا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ، وَ إِخْرَاجُ الْقُمَامَةِ مِنْهَا مُهُوْرُ الْحُوْرِ الْعِيْنِ (طب والضياء في المختارة) عن أبي قرصافة (صح)ـ[5]

                [62](35)- Bangunlah masjid - masjid dan keluarkanlah sampah darinya, karena barang siapa yang membangun rumah (ibadah) bagi Allah maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga. Mengeluarkan sampah dari masjid adalah maskawinnya bidadari. (HR. Thabrani dalam AlKabir dan Dliyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Abu Qarshaafah, SHAHIH)

٦٣ـ٣٦ـ أَبِنِ الْقَدْحَ عَنْ فِيكَ ثُمَّ تَنَفَّسْ (سِمَوَيْهِ فِي فَوَائِدِهِ) (هب) عن أبي سعيد (ح)ـ[6]

                [63](36)- Jauhkanlah tempat minum dari mulutmu, kemudian bernafaslah. (HR. Samawaih dalam Fawaaid, Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Abu Sa`id,)

٦٥ـ٣٧ـ ابْنَ آدَمَ، عِنْدَكَ مَا يَكْفِيكَ، وَ أَنْتَ تَطْلُبُ مَا يُطْغِيْكَ. ابْنَ آدَمَ، لَا بِقَلِيلٍ تَقْنَعُ وَلَابِكَثِيْرٍ تَشْبَعُ. ابْنَ آدَمَ، إِذَا أَصْبَحْتَ مُعَافًى فِى جَسَدِكَ، آمِنًا فِى سِرْبِكَ، عِنْدَكَ قُوْتُ يَوْمِكَ، فَعَلَى الدُّنْيَا ٱلعَفَاءُ. (عد هب) عن إبن عمر (صح)ـ[7]

                [65](37)- Wahai anak adam, engkau mempunyai yang mencukupimu tetapi engkau malah mencari yang membuatmu melampaui batas. Wahai anak adam, engkau tidak akan puas dengan yang sedikit dan tidak akan kenyang dengan yang banyak. Wahai anak adam jika di waktu pagi badanmu sehat, hatimu merasa aman, dan punya makanan untuk harimu tersebut, maka biarlah dunia binasa (perduli amat dengan urusan dunia). (HR. Ibnu `Adi dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٦٦ـ٣٨ـ ابْنُ أُخْتِ الْقَوْمِ مِنهُمْ (حم ق ت ن) عن أنس (د) عن أبي موسى (طب) عن جبير ابن مطعم، وعن إبن عباس، وعن أبي مالك الأشعري (صح)ـ[8]

                [66](38)- Anak laki-laki dari saudara perempuan suatu kaum adalah bagian dari mereka (kaum tersebut). (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Anas. Riwayat Abu Dawud dari Abu Musa. Riwayat Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu Abbas dan dari Abu Malik Al- Asy`ari, SHAHIH )

٦٧ـ٣٩ـ ابْنُ السَّبِيْلِ أَوَّلُ شَارِبٍ . يَعْنِى مِنْ زَمْزَمَ (طص) عن أبي هريرة (ح)ـ[9]

                [67](39)- Orang yang dalam perjalanan adalah orang yang (berhak) pertama kali minum (dari air sumur zam-zam). (HR Tabrani dalam Ash-Shaghir dari Abu Hurairah. HASAN)

٦٨ـ٤٠ـ أَبُوبَكْرٍ وَ عُمَرُ سَيِّدَاكُهُوْلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ مِنَ الْأَوَّلِيْنَ وَ الْآخِرِيْنَ، إِلَّا النَّبِيِّيْنَ وَ الْمُرْسَليْنَ (حم ت ه) عن علي (ه) عن أبي جحيفة (ع) والضياء في المختارة عن أنس (طص) عن جابر وعن أبي سعيد (صح)ـ[10]

                [68](40)- Abu Bakar dan Umar adalah pemimpin orang - orang tua ahli surga dari jaman awal dan akhir, selain para Nabi dan Rasul. (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Maajah dari Ali. Riwayat Ibnu Majah dari Abu Juhaifah. Riwayat Abu Ya`laa dan Dliyaa dalam Al-Mukhtarah dari Anas. Riwayat Thabraani dalam As-Shaghir dari Jabir dan dari Abu Sa`id, SHAHIH)


[1] Jam`ul Jawaami`: 156., Jami`us Shaghir: 58., Fathul Kabiir: 87., Kunuuzul Haqaaiq: .

[2] Jam`ul Jawaami`: 161., Jami`us Shaghir: 59., Fathul Kabiir: 89., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 183., Jami`us Shaghir: 60., Fathul Kabiir: 100., Kunuuzul Haqaaiq: 56.

[4] Jam`ul Jawaami`: 184., Jami`us Shaghir: 61., Fathul Kabiir: 102., Kunuuzul Haqaaiq: .

[5] Jam`ul Jawaami`: 185., Jami`us Shaghir: 62., Fathul Kabiir: 101., Kunuuzul Haqaaiq: .

[6] Jam`ul Jawaami`: 166., Jami`us Shaghir: 63., Fathul Kabiir: 97., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 168., Jami`us Shaghir: 65., Fathul Kabiir: 92., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`: 177., Jami`us Shaghir: 66., Fathul Kabiir: 93., Kunuuzul Haqaaiq: 53.

[9] Jam`ul Jawaami`: 178., Jami`us Shaghir: 67., Fathul Kabiir: 95., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: 190., Jami`us Shaghir: 68., Fathul Kabiir: 108., Kunuuzul Haqaaiq: .

=
Sumber
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.5. hadits nomor 00068.
- Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits.. hlm.16. hadits nomor 00068.
- Imam Suyuthi. 1995. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.49. hadits nomor.00068.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.  Terjemahan oleh Imran Rosadi. et.al.  Jakarta: Pustaka Azzam. cet.4., Jilid. I., Hlm.95 . hadits nomor.51 .
- Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.88.  hadits nomor 00068.
- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid I. Hlm.258. hadits nomor 00068.

Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.16. hadits nomor 00067.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH