Laman

Sabtu, 17 Februari 2018

Hadits Nomor 49 ( Waktu melaksanakan Zhuhur) Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir [arab: الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير ]



 Jaami`ush Shaghiir Hadits 49

٤٩ــ أَبْرِدُوْا بِالظُّهْرِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ (خ هـ) عن أبي سعيد (حم ك) عن صفوان بن مخرمة (ن) عن أبي موسى (طب) عن ابن مسعود (عد) عن جابر (هـ) عن المغيرة بن شعبة (صح)ـ

49- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Sa`id. HR. Ahmad dan Haakim dari Shafwan bin Makhramah. HR. Nasaa-i dari Abu Musa. HR. Thabraani dalam Al-Kabir dari Ibnu Mas`ud HR. Ibnu Adi dari Jaabir. HR. Ibnu Maajah dari Mughirah bin Syu`bah. SHAHIH)[1]

Tunggulah sampai udara agak dingin dalam melaksanakan shalat dzuhur. Yaitu dengan cara mengakhirkan shalat dzuhur sehingga bayangan benda dan pohon - pohon bisa menaungi orang - orang yang akan berangkat shalat berjamaah. Disunnnahkannya mengakhirkan shalat zhuhur ini ada yang mengatakan dengan beberapa syarat: (1) Tidak ada sesuatu yang bisa dipakai untuk bernaung atau menahan panas matahari di awal waktu seperti dedaunan, payung, kendaraan dan lainnya. (2) Tidak melebihi setengah waktu shalat. (3) Kondisi panasnya sangat berat. 

Salah satu hikmah mengakhirkan shalat zhuhur adalah untuk mencegah hal buruk yang mungkin terjadi yang bisa mengurangi kekhusuan atau kesempurnaan shalat. Seperti dianjurkan makan dulu jika iqamat dikumandangkan padahal hidangan telah siap santap.[2]



[1] Jaami`ush Shaghiir 49., Fathul Kabiir 67., Jam`ul Jawaami 105., Kunuuzul Haqaaiq 18.

[2]Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 49.

=

JAM`UL JAWAAMI` HADITS NO 105

 

٣٣ـ١٠٥ـ٤١ـ أَبْرِدُوا بالظهر فإن شِدَّةَ الْحَرِّ من فَيْحِ جَهَنَّمَ (ابن أبى شيبة، وأحمد، والبخارى، وابن ماجه عن أبى سعيد. ابن أبى شيبة، وأحمد، وابن قانع، والطبرانى، والحاكم، والضياء عن القاسم بن صفوان بن مخرمة عن أبيه. النسائى عن أبى موسى الأشعرى. البغوى فى معجم الصحابة عن الحجاج الباهلى. الطبرانى عن الحجاج الباهلى عن ابن مسعود. ابن عدى عن جابر. ابن ماجه، والبيهقى عن المغيرة. ابن أبى شيبة عن عمر موقوفًا) (صح)ـ

[33/105](41)- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Bukhari, Ibnu Majah dari Abi Said. HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Ibnu Qani`, Thabrani, Hakim, Dhiya, dari Qashim bin Shafwan bin Makhramah dari Bapaknya. HR. Nasaa-i dari Abu Musa. HR. Baghawi dalam Mu`jam Shahabah al-Hajjaaj al-Baahili. HR. Thabraani dari al-Hajjaaj al-Baahili dari Ibnu Mas`ud. HR. Ibnu Adi dari Jaabir. HR. Ibnu Maajah dan Baihaqi dari Mughirah. HR. Ibnu Abi Syaibah dari Umar secara mauquuf. SHAHIH)

=

SHAHIH JAMI`US SHAGHIR 21-30

٣٨ـ٢١ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً (طب) والضياء في المختارة عن أنس (صح)ـ[1]

                [38](21)- Allah enggan  menerima taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Thabrani dan Dhiyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Anas, SHAHIH)

٤٠ـ٢٢ـ اَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍحَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ (هـ) وابن أبي عاصم في السنة عن ابن عباس (ح)ـ[2]

                [40](22)- Allah menolak menerima amal ahli bid`ah sehingga dia meningalkan bid`ahnya tersebut. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Abi `Ashim dalam Assunnah dari Ibnu Abbas. HASAN)

٤٦ـ٢٣ـ اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَليْهَا، فَاِنْ فَضُلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فإِنْ فَضُلَ شَيْئٌ عَنْ أَهْلِكَ فَلِذِىْ قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضُلَ عَنْ ذِىْ قَرابَتِكَ شيْئٌ فَهَكَذَ وَ هَكَذَا (ن) عن جابر (صح)ـ[3]

                [46](23)- Mulailah dengan diri sendiri, maka bersedekahlah untuknya. Jika masih berlebih sesuatu maka untuk keluargamu, jika masih berlebih sesuatu maka untuk sanak kerabatmu, jika masih berlebih sesuatu maka bersedekahlah untuk yang lain dan yang lainnya lagi. (HR. Nasaa-i dari Jabir, SHAHIH)

٤٧ـ٢٤ـ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (طب) عن حكيم بن حزام (صح)ـ[4]

                [47](24)- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Hakim bin Hizam.SHAHIH)

٤٨ـ٢٥ـ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (قط) عن جابر (صح)ـ[5]

                [48](25)- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR. Daruquthni dari Jabir. SHAHIH)

٤٩ـ٢٦ـ  أَبْرِدُوْا بِالظُّهْرِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ (خ هـ) عن أبي سعيد (حم ك) عن صفوان بن مخرمة (ن) عن أبي موسى (طب) عن ابن مسعود (عد) عن جابر (هـ) عن المغيرة بن شعبة (صح)ـ[6]

                [49](26)- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Sa`id. HR. Ahmad dan Haakim dari Shafwan bin Makhramah. HR. Nasaa-i dari Abu Musa. HR. Thabraani dalam Al-Kabir dari Ibnu Mas`ud HR. Ibnu Adi dari Jaabir. HR. Ibnu Maajah dari Mughirah bin Syu`bah. SHAHIH)

٥١ـ٢٧ـ أَبْشِرُوْا وَ بَشِّرُوْا مَنْ وَرَاءَكُمْ، أَنَّهُ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ صَادِقًا بِهَا دَخَلَ الْجنَّةِ (حم طب) عن أبي موسى (صح)ــ[7]

                [51](27)- Bergembiralah kalian dan berilah kabar gembira orang - orang dibelakang kalian, sesungguhnya barang siapa yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhah selain Allah dengan kesaksian yang benar maka maka ia masuk surga. (HR. Ahmad dan Tabrani dalam Al-Kabri dari Abu Musa, SHAHIH)

٥٣ـ٢٨ـ أَبْغَضُ الْحَلالِ إِلَى أللَّهِ الطَّلَاقُ (د ه ك) عن إبن عمر (صح)ـ[8]

                [53](28)- Perkara halal yang paling dimurkai Allah adalah Talak. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Hakim dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٥٥ـ٢٩ـ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللّهِ أَلْلأَلَدُّ الْخَصِمُ (ق حم ت ن) عن عائشة (صح)ـ[9]

                [55](29)- Laki - laki yang paling dibenci Allah adalah orang yang bengis dan suka bermusuhan. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Aisyah, SHAHIH)

٥٧ـ٣٠ـ أَبْغَضُ النَّاسِ إِلى آللَّهِ ثَلَاثَةٌ٬ مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ٬ وَ مُبْتَغٍ فِى الْإِسْلَامِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ٬ وَ مُطَّلِبٌ دَمَ ٱمْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهْرِيْقَ دَمَهُ (خ) عن إبن عباس (صح)ـ[10]

                [57](30)- Tiga kelompok manusia yang dimurkai Allah adalah : Orang yang melanggar kehormatan tanah haram, orang yang mengharapkan tradisi jahiliah dalam islam, orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak karena ingin mengalirkan darahnya. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas, SHAHIH)

=



[1] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir: 38., Fathul Kabiir: 49., Kunuuzul Haqaaiq: 13.

[2] Jam`ul Jawaami`: 82., Jami`us Shaghir: 40., Fathul Kabiir: 52., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 96., Jami`us Shaghir: 46., Fathul Kabiir: 63., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir: 47., Fathul Kabiir: 62., Kunuuzul Haqaaiq: 14.

[5] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir: 48., Fathul Kabiir: 64., Kunuuzul Haqaaiq: 15.

[6] Jam`ul Jawaami`: 105., Jami`us Shaghir: 49., Fathul Kabiir: 67., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 131., Jami`us Shaghir: 51., Fathul Kabiir: 73., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`:146 ., Jami`us Shaghir: 53., Fathul Kabiir: 82., Kunuuzul Haqaaiq: 23.

[9] Jam`ul Jawaami`: 149., Jami`us Shaghir: 55., Fathul Kabiir: 84., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: 151., Jami`us Shaghir: 57., Fathul Kabiir: 86., Kunuuzul Haqaaiq: .

=


=

Hadits nomor 48 (Cara memulai sesuatu)



=

 

٤٨ــ  اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (قط) عن جابر (صح)ـ

48- Mulailah dari apa yang Allah telah memulainya. (HR. Daaraquthni dari Jabir, SHAHIH)[1]

Dalam melakukan sesuatu yang berupa perbuatan atau perkataan dianjurkan memulainya seperti bagaimana Allah telah memulainya. Contohnya dalam melakukan ibadah sai mulailah dari bukit shafa seperti telah Allah SWT firmankan dalam Al-Qur`an Surat Al-Baqarah ayat 158. Mendahulukan membsuh wajah dalam wudhu. Mendahulukan zakat fitri sebelum shalat idul fitri.[2]



[1] Jaami`ush Shaghiir 48., Fathul Kabiir 64., Jam`ul Jawaami 99., Kunuuzul Haqaaiq 15.

[2] Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 48.

=

SHAHIH JAMI`US SHAGHIR 21-30

٣٨ـ٢١ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً (طب) والضياء في المختارة عن أنس (صح)ـ[1]

                [38](21)- Allah enggan  menerima taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Thabrani dan Dhiyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Anas, SHAHIH)

٤٠ـ٢٢ـ اَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍحَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ (هـ) وابن أبي عاصم في السنة عن ابن عباس (ح)ـ[2]

                [40](22)- Allah menolak menerima amal ahli bid`ah sehingga dia meningalkan bid`ahnya tersebut. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Abi `Ashim dalam Assunnah dari Ibnu Abbas. HASAN)

٤٦ـ٢٣ـ اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَليْهَا، فَاِنْ فَضُلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فإِنْ فَضُلَ شَيْئٌ عَنْ أَهْلِكَ فَلِذِىْ قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضُلَ عَنْ ذِىْ قَرابَتِكَ شيْئٌ فَهَكَذَ وَ هَكَذَا (ن) عن جابر (صح)ـ[3]

                [46](23)- Mulailah dengan diri sendiri, maka bersedekahlah untuknya. Jika masih berlebih sesuatu maka untuk keluargamu, jika masih berlebih sesuatu maka untuk sanak kerabatmu, jika masih berlebih sesuatu maka bersedekahlah untuk yang lain dan yang lainnya lagi. (HR. Nasaa-i dari Jabir, SHAHIH)

٤٧ـ٢٤ـ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (طب) عن حكيم بن حزام (صح)ـ[4]

                [47](24)- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Hakim bin Hizam.SHAHIH)

٤٨ـ٢٥ـ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (قط) عن جابر (صح)ـ[5]

                [48](25)- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR. Daruquthni dari Jabir. SHAHIH)

٤٩ـ٢٦ـ  أَبْرِدُوْا بِالظُّهْرِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ (خ هـ) عن أبي سعيد (حم ك) عن صفوان بن مخرمة (ن) عن أبي موسى (طب) عن ابن مسعود (عد) عن جابر (هـ) عن المغيرة بن شعبة (صح)ـ[6]

                [49](26)- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Sa`id. HR. Ahmad dan Haakim dari Shafwan bin Makhramah. HR. Nasaa-i dari Abu Musa. HR. Thabraani dalam Al-Kabir dari Ibnu Mas`ud HR. Ibnu Adi dari Jaabir. HR. Ibnu Maajah dari Mughirah bin Syu`bah. SHAHIH)

٥١ـ٢٧ـ أَبْشِرُوْا وَ بَشِّرُوْا مَنْ وَرَاءَكُمْ، أَنَّهُ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ صَادِقًا بِهَا دَخَلَ الْجنَّةِ (حم طب) عن أبي موسى (صح)ــ[7]

                [51](27)- Bergembiralah kalian dan berilah kabar gembira orang - orang dibelakang kalian, sesungguhnya barang siapa yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhah selain Allah dengan kesaksian yang benar maka maka ia masuk surga. (HR. Ahmad dan Tabrani dalam Al-Kabri dari Abu Musa, SHAHIH)

٥٣ـ٢٨ـ أَبْغَضُ الْحَلالِ إِلَى أللَّهِ الطَّلَاقُ (د ه ك) عن إبن عمر (صح)ـ[8]

                [53](28)- Perkara halal yang paling dimurkai Allah adalah Talak. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Hakim dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٥٥ـ٢٩ـ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللّهِ أَلْلأَلَدُّ الْخَصِمُ (ق حم ت ن) عن عائشة (صح)ـ[9]

                [55](29)- Laki - laki yang paling dibenci Allah adalah orang yang bengis dan suka bermusuhan. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Aisyah, SHAHIH)

٥٧ـ٣٠ـ أَبْغَضُ النَّاسِ إِلى آللَّهِ ثَلَاثَةٌ٬ مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ٬ وَ مُبْتَغٍ فِى الْإِسْلَامِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ٬ وَ مُطَّلِبٌ دَمَ ٱمْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهْرِيْقَ دَمَهُ (خ) عن إبن عباس (صح)ـ[10]

                [57](30)- Tiga kelompok manusia yang dimurkai Allah adalah : Orang yang melanggar kehormatan tanah haram, orang yang mengharapkan tradisi jahiliah dalam islam, orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak karena ingin mengalirkan darahnya. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas, SHAHIH)

=



[1] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir: 38., Fathul Kabiir: 49., Kunuuzul Haqaaiq: 13.

[2] Jam`ul Jawaami`: 82., Jami`us Shaghir: 40., Fathul Kabiir: 52., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 96., Jami`us Shaghir: 46., Fathul Kabiir: 63., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir: 47., Fathul Kabiir: 62., Kunuuzul Haqaaiq: 14.

[5] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir: 48., Fathul Kabiir: 64., Kunuuzul Haqaaiq: 15.

[6] Jam`ul Jawaami`: 105., Jami`us Shaghir: 49., Fathul Kabiir: 67., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 131., Jami`us Shaghir: 51., Fathul Kabiir: 73., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`:146 ., Jami`us Shaghir: 53., Fathul Kabiir: 82., Kunuuzul Haqaaiq: 23.

[9] Jam`ul Jawaami`: 149., Jami`us Shaghir: 55., Fathul Kabiir: 84., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: 151., Jami`us Shaghir: 57., Fathul Kabiir: 86., Kunuuzul Haqaaiq: .

=

Kitab Al-Jami ash-Shaghir Hadits Nomor 00047 (Urutan nafkah)


=

 

٤٧ــ  إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (طب) عن حكيم بن حزام (صح)ـ

            47- Mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Hakim bin Hizam, SHAHIH)[1]

Dalam memberikan infak yang pertama adalah untuk diri sendiri, kemudian istri, kemudian sanak kerabat dan seterusnya.[2]

=



[1] Jaami`ush Shaghiir 47., Fathul Kabiir 62., Jam`ul Jawaami 97., Kunuuzul Haqaaiq 14.

[2] Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 47.

=

SHAHIH JAMI`US SHAGHIR 21-30

٣٨ـ٢١ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً (طب) والضياء في المختارة عن أنس (صح)ـ[1]

                [38](21)- Allah enggan  menerima taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Thabrani dan Dhiyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Anas, SHAHIH)

٤٠ـ٢٢ـ اَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍحَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ (هـ) وابن أبي عاصم في السنة عن ابن عباس (ح)ـ[2]

                [40](22)- Allah menolak menerima amal ahli bid`ah sehingga dia meningalkan bid`ahnya tersebut. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Abi `Ashim dalam Assunnah dari Ibnu Abbas. HASAN)

٤٦ـ٢٣ـ اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَليْهَا، فَاِنْ فَضُلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فإِنْ فَضُلَ شَيْئٌ عَنْ أَهْلِكَ فَلِذِىْ قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضُلَ عَنْ ذِىْ قَرابَتِكَ شيْئٌ فَهَكَذَ وَ هَكَذَا (ن) عن جابر (صح)ـ[3]

                [46](23)- Mulailah dengan diri sendiri, maka bersedekahlah untuknya. Jika masih berlebih sesuatu maka untuk keluargamu, jika masih berlebih sesuatu maka untuk sanak kerabatmu, jika masih berlebih sesuatu maka bersedekahlah untuk yang lain dan yang lainnya lagi. (HR. Nasaa-i dari Jabir, SHAHIH)

٤٧ـ٢٤ـ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (طب) عن حكيم بن حزام (صح)ـ[4]

                [47](24)- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Hakim bin Hizam.SHAHIH)

٤٨ـ٢٥ـ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (قط) عن جابر (صح)ـ[5]

                [48](25)- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR. Daruquthni dari Jabir. SHAHIH)

٤٩ـ٢٦ـ  أَبْرِدُوْا بِالظُّهْرِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ (خ هـ) عن أبي سعيد (حم ك) عن صفوان بن مخرمة (ن) عن أبي موسى (طب) عن ابن مسعود (عد) عن جابر (هـ) عن المغيرة بن شعبة (صح)ـ[6]

                [49](26)- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Sa`id. HR. Ahmad dan Haakim dari Shafwan bin Makhramah. HR. Nasaa-i dari Abu Musa. HR. Thabraani dalam Al-Kabir dari Ibnu Mas`ud HR. Ibnu Adi dari Jaabir. HR. Ibnu Maajah dari Mughirah bin Syu`bah. SHAHIH)

٥١ـ٢٧ـ أَبْشِرُوْا وَ بَشِّرُوْا مَنْ وَرَاءَكُمْ، أَنَّهُ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ صَادِقًا بِهَا دَخَلَ الْجنَّةِ (حم طب) عن أبي موسى (صح)ــ[7]

                [51](27)- Bergembiralah kalian dan berilah kabar gembira orang - orang dibelakang kalian, sesungguhnya barang siapa yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhah selain Allah dengan kesaksian yang benar maka maka ia masuk surga. (HR. Ahmad dan Tabrani dalam Al-Kabri dari Abu Musa, SHAHIH)

٥٣ـ٢٨ـ أَبْغَضُ الْحَلالِ إِلَى أللَّهِ الطَّلَاقُ (د ه ك) عن إبن عمر (صح)ـ[8]

                [53](28)- Perkara halal yang paling dimurkai Allah adalah Talak. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Hakim dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٥٥ـ٢٩ـ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللّهِ أَلْلأَلَدُّ الْخَصِمُ (ق حم ت ن) عن عائشة (صح)ـ[9]

                [55](29)- Laki - laki yang paling dibenci Allah adalah orang yang bengis dan suka bermusuhan. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Aisyah, SHAHIH)

٥٧ـ٣٠ـ أَبْغَضُ النَّاسِ إِلى آللَّهِ ثَلَاثَةٌ٬ مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ٬ وَ مُبْتَغٍ فِى الْإِسْلَامِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ٬ وَ مُطَّلِبٌ دَمَ ٱمْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهْرِيْقَ دَمَهُ (خ) عن إبن عباس (صح)ـ[10]

                [57](30)- Tiga kelompok manusia yang dimurkai Allah adalah : Orang yang melanggar kehormatan tanah haram, orang yang mengharapkan tradisi jahiliah dalam islam, orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak karena ingin mengalirkan darahnya. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas, SHAHIH)

=



[1] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir: 38., Fathul Kabiir: 49., Kunuuzul Haqaaiq: 13.

[2] Jam`ul Jawaami`: 82., Jami`us Shaghir: 40., Fathul Kabiir: 52., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 96., Jami`us Shaghir: 46., Fathul Kabiir: 63., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir: 47., Fathul Kabiir: 62., Kunuuzul Haqaaiq: 14.

[5] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir: 48., Fathul Kabiir: 64., Kunuuzul Haqaaiq: 15.

[6] Jam`ul Jawaami`: 105., Jami`us Shaghir: 49., Fathul Kabiir: 67., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 131., Jami`us Shaghir: 51., Fathul Kabiir: 73., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`:146 ., Jami`us Shaghir: 53., Fathul Kabiir: 82., Kunuuzul Haqaaiq: 23.

[9] Jam`ul Jawaami`: 149., Jami`us Shaghir: 55., Fathul Kabiir: 84., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: 151., Jami`us Shaghir: 57., Fathul Kabiir: 86., Kunuuzul Haqaaiq: .

=

Haits nomor 46 (Urutan bersedekah ) Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir [arab: الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير ]




=

 

٤٦ــ اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَليْهَا، فَاِنْ فَضُلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فإِنْ فَضُلَ شَيْئٌ عَنْ أَهْلِكَ فَلِذِىْ قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضُلَ عَنْ ذِىْ قَرابَتِكَ شيْئٌ فَهَكَذَ وَ هَكَذَا (ن) عن جابر (صح)ـ

46- Mulailah dengan diri sendiri, maka bersedekahlah untuknya. Jika masih berlebih sesuatu maka untuk keluargamu, jika masih berlebih sesuatu maka untuk sanak kerabatmu, jika masih berlebih sesuatu maka bersedekahlah untuk yang lain dan yang lainnya lagi. (HR. Nasaa-i dari Jabir, SHAHIH)[1]

Ketika kita mendapatkan nikmat maka yang pertama kali harus diberi haknya adalah diri kita sendiri karena diri kitalah yan diberi nikmat dan dengan memenuhi kebutuhan diri kita maka sama artinya dengan menerima dan bersyukur atas nikmat tersebut. Kemudian istri kita, kemudian anak-anak kita, kemudian sanak kerabat kita, kemudian yang lain-lainnya.[2]



[1] Jaami`ush Shaghiir 46., Fathul Kabiir 63., Jam`ul Jawaami 96., Kunuuzul Haqaaiq .

[2] Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 46.

=

SHAHIH JAMI`US SHAGHIR 21-30

٣٨ـ٢١ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً (طب) والضياء في المختارة عن أنس (صح)ـ[1]

                [38](21)- Allah enggan  menerima taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Thabrani dan Dhiyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Anas, SHAHIH)

٤٠ـ٢٢ـ اَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ بِدْعَةٍحَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ (هـ) وابن أبي عاصم في السنة عن ابن عباس (ح)ـ[2]

                [40](22)- Allah menolak menerima amal ahli bid`ah sehingga dia meningalkan bid`ahnya tersebut. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Abi `Ashim dalam Assunnah dari Ibnu Abbas. HASAN)

٤٦ـ٢٣ـ اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَليْهَا، فَاِنْ فَضُلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فإِنْ فَضُلَ شَيْئٌ عَنْ أَهْلِكَ فَلِذِىْ قَرَابَتِكَ، فَإِنْ فَضُلَ عَنْ ذِىْ قَرابَتِكَ شيْئٌ فَهَكَذَ وَ هَكَذَا (ن) عن جابر (صح)ـ[3]

                [46](23)- Mulailah dengan diri sendiri, maka bersedekahlah untuknya. Jika masih berlebih sesuatu maka untuk keluargamu, jika masih berlebih sesuatu maka untuk sanak kerabatmu, jika masih berlebih sesuatu maka bersedekahlah untuk yang lain dan yang lainnya lagi. (HR. Nasaa-i dari Jabir, SHAHIH)

٤٧ـ٢٤ـ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (طب) عن حكيم بن حزام (صح)ـ[4]

                [47](24)- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Hakim bin Hizam.SHAHIH)

٤٨ـ٢٥ـ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (قط) عن جابر (صح)ـ[5]

                [48](25)- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR. Daruquthni dari Jabir. SHAHIH)

٤٩ـ٢٦ـ  أَبْرِدُوْا بِالظُّهْرِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ (خ هـ) عن أبي سعيد (حم ك) عن صفوان بن مخرمة (ن) عن أبي موسى (طب) عن ابن مسعود (عد) عن جابر (هـ) عن المغيرة بن شعبة (صح)ـ[6]

                [49](26)- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu Sa`id. HR. Ahmad dan Haakim dari Shafwan bin Makhramah. HR. Nasaa-i dari Abu Musa. HR. Thabraani dalam Al-Kabir dari Ibnu Mas`ud HR. Ibnu Adi dari Jaabir. HR. Ibnu Maajah dari Mughirah bin Syu`bah. SHAHIH)

٥١ـ٢٧ـ أَبْشِرُوْا وَ بَشِّرُوْا مَنْ وَرَاءَكُمْ، أَنَّهُ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ صَادِقًا بِهَا دَخَلَ الْجنَّةِ (حم طب) عن أبي موسى (صح)ــ[7]

                [51](27)- Bergembiralah kalian dan berilah kabar gembira orang - orang dibelakang kalian, sesungguhnya barang siapa yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhah selain Allah dengan kesaksian yang benar maka maka ia masuk surga. (HR. Ahmad dan Tabrani dalam Al-Kabri dari Abu Musa, SHAHIH)

٥٣ـ٢٨ـ أَبْغَضُ الْحَلالِ إِلَى أللَّهِ الطَّلَاقُ (د ه ك) عن إبن عمر (صح)ـ[8]

                [53](28)- Perkara halal yang paling dimurkai Allah adalah Talak. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Hakim dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٥٥ـ٢٩ـ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللّهِ أَلْلأَلَدُّ الْخَصِمُ (ق حم ت ن) عن عائشة (صح)ـ[9]

                [55](29)- Laki - laki yang paling dibenci Allah adalah orang yang bengis dan suka bermusuhan. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Aisyah, SHAHIH)

٥٧ـ٣٠ـ أَبْغَضُ النَّاسِ إِلى آللَّهِ ثَلَاثَةٌ٬ مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ٬ وَ مُبْتَغٍ فِى الْإِسْلَامِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ٬ وَ مُطَّلِبٌ دَمَ ٱمْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهْرِيْقَ دَمَهُ (خ) عن إبن عباس (صح)ـ[10]

                [57](30)- Tiga kelompok manusia yang dimurkai Allah adalah : Orang yang melanggar kehormatan tanah haram, orang yang mengharapkan tradisi jahiliah dalam islam, orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak karena ingin mengalirkan darahnya. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas, SHAHIH)

=



[1] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir: 38., Fathul Kabiir: 49., Kunuuzul Haqaaiq: 13.

[2] Jam`ul Jawaami`: 82., Jami`us Shaghir: 40., Fathul Kabiir: 52., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 96., Jami`us Shaghir: 46., Fathul Kabiir: 63., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir: 47., Fathul Kabiir: 62., Kunuuzul Haqaaiq: 14.

[5] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir: 48., Fathul Kabiir: 64., Kunuuzul Haqaaiq: 15.

[6] Jam`ul Jawaami`: 105., Jami`us Shaghir: 49., Fathul Kabiir: 67., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 131., Jami`us Shaghir: 51., Fathul Kabiir: 73., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`:146 ., Jami`us Shaghir: 53., Fathul Kabiir: 82., Kunuuzul Haqaaiq: 23.

[9] Jam`ul Jawaami`: 149., Jami`us Shaghir: 55., Fathul Kabiir: 84., Kunuuzul Haqaaiq: .

[10] Jam`ul Jawaami`: 151., Jami`us Shaghir: 57., Fathul Kabiir: 86., Kunuuzul Haqaaiq: .

=