Laman

Sabtu, 27 Januari 2018

24 Jam dijamin Masuk Surga (Sayyidul Istgihfar)

24 Jam dijamin Masuk Surga (Sayyidul Istgihfar)

Sayyidul Istighfar
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Artinya:
Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.

Kapan waktu membaca sayyidul istighfar

Pagi dan Sore
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya setelah masuk waktu Shubuh sambil meyakininya, lalu dia mati, dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya setelah masuk waktu sore sambil meyakininya, lalu dia mati, dia termasuk penghuni surga. [HR. Ahmad, no. 17152, 17171, 17172; Ibnu Hibban, no. 933; Nasai, no. 5522; dishahihkan oleh syaikh Syu’aib al-Arnauth dan syaikh al-Albani]

Siang dan Malam
Beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya di antara waktu siang dengan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di antara waktu malam dengan meyakininya, lalu dia mati sebelum subuh, maka dia termasuk penghuni surga. (HR. al-Bukhâri, no. 5947)

24 Jam
Dari keterangan hadits diatas dapatlah kita fahami jika sayyidul istighfar bisa dibaca pagi dan sore atau siang dan malam atau 24 jam sehari semalam. Untuk mendapatkan jaminan masuk surga  selama 24 jam maka gunakanlah dosis 6 x 1 ( enam kali sehari) yaitu pada waktu shalat subuh, waktu shalat dhuha, waktu shalat zhuhur, waktu shalat ashar, waktu shalat maghrib, dan waktu shalat isa.

Sumber
http://pesantrenblogger.blogspot.co.id/2013/01/10-hadits-keutamaan-istigfar.html
Sumber: https://almanhaj.or.id/3926-keutamaan-sayyidul-istighfar.html


Kumpulan Pendapat Ustadz H. Abdul Somad, Lc., MA.

=====


Pertanyaan 1: Apakah shalat itu?
Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat?
Pertanyaan 3: Bilakah Shalat diwajibkan?
Pertanyaan 4: Bilakah seorang muslim mulai diperintahkan melaksanakan shalat?
Pertanyaan 5: Apakah shalat mesti dilaksanakan secara berjamaah?
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan shalat berjamaah itu?
Pertanyaan 7: Apakah hukum perempuan shalat berjamaah ke masjid?
Pertanyaan 8: Bagaimanakah cara meluruskan shaf?
Pertanyaan 9: Bagaimanakah posisi Shaf anak kecil?
Pertanyaan 10: Apakah hukum shalat orang yang tidak berniat?
Pertanyaan 11: Apakah hukum melafazkan niat?
Pertanyaan 12: Bilakah waktu berniat?
Pertanyaan 13: Apakah batasan mengangkat kedua tangan ketika Takbiratul-Ihram?
Pertanyaan 14: Berapa posisi mengangkat kedua tangan dalam shalat?
Pertanyaan 15: Bagaimanakah letak tangan dan jari jemari?
Pertanyaan 16: Apakah hukum membaca doa Iftitah?
Pertanyaan 17: Adakah bacaan Iftitah yang lain?
Pertanyaan 18: Ketika akan membaca al-Fatihah dan Surah, apakah dianjurkan membaca
Ta’awwudz (A’udzubillah)?
Pertanyaan 19: Ketika membaca al-Fatihah, apakah Basmalah dibaca Jahr atau sirr?
Pertanyaan 20: Apakah hukum membaca al-Fatihah bagi Ma’mum?
Pertanyaan 21: Apakah hukum membaca ayat? Apa standar panjang dan pendeknya?
Pertanyaan 22: Ketika ruku’ dan sujud, berapakah jumlah tasbih yang dibaca?
Pertanyaan 23: Apakah bacaan pada Ruku’?
Pertanyaan 24: Bagaimana pengucapan [سمع الله لمن حمده] dan ucapan [ربنا لك الحمد] ketika bangun dari ruku’ bagi imam, ma’mum dan orang yang shalat sendirian?
Pertanyaan 25: Adakah bacaan tambahan?
Pertanyaan 26: Ketika sujud, manakah yang terlebih dahulu menyentuh lantai, telapak tangan atau lutut?
Pertanyaan 27: Apakah bacaan sujud?
Pertanyaan 28: Apakah bacaan ketika duduk di antara dua sujud?
Pertanyaan 29: Apakah ketika bangun dari sujud itu langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?
Pertanyaan 30: Ketika akan tegak berdiri, apakah posisi telapak tangan ke lantai atau dengan posisi tangan mengepal?
Pertanyaan 31: Apakah bacaan Tasyahhud?
Pertanyaan 32: Bagaimanakah lafaz shalawat?
Pertanyaan 33: Apa hukum menambahkan kata Sayyidina sebelum menyebut nama nabi?
Pertanyaan 34: Bagaimanakah posisi jari jemari ketika Tasyahhud?
Pertanyaan 35: Jika saya masbuq, ketika imam pada rakaat terakhir, sementara itu bukan rakaat terakhir bagi saya, imam duduk Tawarruk, bagaimanakah posisi duduk saya, Tawarruk atau Iftirasy?
Pertanyaan 36: Bagaimanakah posisi duduk pada Tasyahhud, apakah duduk Iftirasy atau Tawarruk?
Pertanyaan 37: Adakah doa lain sebelum salam?
Pertanyaan 38: Adakah doa tambahan lain sebelum salam?
Pertanyaan 39: Bagaimanakah salam mengakhiri shalat?
Pertanyaan 40: Ke manakah arah duduk imam setelah salam?
Pertanyaan 41: Ketika shalat, apakah Rasulullah Saw hanya membaca di dalam hati, atau dilafazkan?
Pertanyaan 42: Apakah arti thuma’ninah? Apakah standarnya?
Pertanyaan 43: Bagaimana shalat orang yang tidak ada thuma’ninah?
Pertanyaan 44: Apa pendapat ulama tentang Qunut Shubuh?
Pertanyaan 45: Apakah dalil hadits tentang adanya Qunut Shubuh?
Pertanyaan 46: Apakah ketika membaca Qunut mesti mengangkat tangan?
Pertanyaan 47: Jika seseorang shalat di belakang imam yang membaca Qunut, apakah ia mesti mengikuti imamnya?
Pertanyaan 48: Adakah dalil keutamaan berdoa setelah shalat wajib?
Pertanyaan 49: Adakah dalil mengangkat tangan ketika berdoa?
Pertanyaan 50: Apakah dalil zikir setelah shalat?
Pertanyaan 51: Apakah ada dalil zikir jahar setelah shalat?
Pertanyaan 52: Apakah Sutrah itu?
Pertanyaan 53: Apakah dalil shalat menghadap sutrah?
Pertanyaan 54: Apakah hukum menggunakan sutrah?
Pertanyaan 55: Adakah hadits yang menyebut Rasulullah Saw shalat tidak menghadap Sutrah?
Pertanyaan 56: Apakah boleh membaca ayat ketika ruku’ dan sujud?
Pertanyaan 57: Apakah boleh berdoa ketika sujud?
Pertanyaan 58: Apakah boleh membaca doa yang tidak diajarkan nabi dalam shalat?
Pertanyaan 59: Apakah boleh berdoa bahasa Indonesia dalam shalat?
Pertanyaan 60: Berapa lamakah shalat nabi ketika shalat malam?
Pertanyaan 61: Apakah ayat yang dibaca nabi?
Pertanyaan 62: Apakah boleh shalat Dhuha berjamaah?
Pertanyaan 63: Apakah dalil membaca surat as-Sajadah pada shubuh jum’at?
Pertanyaan 64: Bagaimana jika dibaca terus menerus?
Pertanyaan 65: Ketika akan sujud, apakah imam bertakbir?
Pertanyaan 66: Apakah dalil shalat sunnat Rawatib?
Pertanyaan 67: Apakah shalat sunnat Rawatib yang paling kuat?
Pertanyaan 68: Apakah ada perbedaan antara shalat Shubuh dan shalat Fajar?
Pertanyaan 69: Jika terlambat melaksanakan shalat Qabliyah Shubuh, apakah bisa diqadha’?
Pertanyaan 70: Adakah dalil shalat sunnat Qabliyah Maghrib?
Pertanyaan 71: Waktu hanya cukup shalat dua rakaat, antara Tahyatalmasjid dan Qabliyah, apakah shalat Tahyatalmasjid atau Qabliyah?
Pertanyaan 72: Berapakah jarak musafir boleh shalat Jama’/Qashar?
Pertanyaan 73: Berapa hari boleh Qashar/Jama’?
Pertanyaan 74: Bagaimanakah cara shalat khusyu’?
Pertanyaan 75: Apakah fungsi shalat?
Pertanyaan 76: Apakah shalat yang tertinggal wajib diganti?
Pertanyaan 77: Apakah hukum orang yang meninggalkan shalat secara sadar dan sengaja?
Pertanyaan 78 : Jika berbenturan antara shalat sunnat atau shalat sunnat ba’diyah dengan shalat jenazah, manakah yang lebih didahulukan ?
Pertanyaan 79 : Apakah hukum mengucapkan amin bagi ma’mum ketika khatib berdoa pada khutbah jum’at ?
Pertanyaan 80 : Apakah anak kecil boleh shalat di masjid ? tidakkah anak kecil memutus shaf orang dewasa ?
Pertanyaan 81 : Apakah hukum mengangkat kedua tangan ketika berdoa bagi khatib ?
Pertanyaan 82 : Apakah ma’mum mengangkat tangan ketika khatib berdoa saat khutbah ?
Pertanyaan 83 : Apakah ketika sujud boleh membaca ayat al-Qur’an ?
Pertanyaan 84 : Apakah boleh membaca doa berbahasa Indonesia ketika shalat ?
Pertanyaan 85 : Apakah boleh menambahkan bacaan atau doa dalam shalat, tapi berbahasa Arab ?
Pertanyaan 86 : Jika ada orang meninggal dunia. Ia banyak meninggalkan shalat. Lalu shalat yang tinggal itu dibayar dengan beras. Disebut dengan membayar fidyah shalat. Apakah itu boleh dilakukan ?
Pertanyaan 87 : Apakah ada dalil shalat hajat ?
Pertanyaan 88 : Adalah dalil shalat sunnat Tasbih ?
Pertanyaan 89 : Adakah dalil shalat Sunnat Taubat ?
Pertanyaan 90 : Adakah hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah Saw khutbah memegang tongkat ?
Pertanyaan 91 : Apakah jenazah yang disholatkan 40 orang dijamin masuk surga ?
Pertanyaan 92 : Jika saya musafir, bolehkah saya menjamak shalat Jum’at dengan shalat ‘Ashar jamak taqdim ?
Pertanyaan 93 : Apakah pelaksanaan shalat Witir itu tiga rakaat satu salam, atau tiga rakaat dua salam ?
Pertanyaan 94 : Apakah shalat Tahajjud mesti tidur terlebih dahulu ?
Pertanyaan 95 : Shalat Tarawih itu dua rakaat satu salam atau empat rakaat satu salam ?
Pertanyaan 96 : Apakah boleh anak kecil menjadi imam shalat ?
Pertanyaan 97 : Jika kaum muslimin telah berkumpul. Siapakah yang paling layak menjadi imam dan apa kretrianya ?
Pertanyaan 98 : Apakah suami dan orang tua yang tidak memperhatikan shalat istri dan anak-anaknya akan dituntut pada hari kiamat ?
Pertanyaan 99 : Apakah hukum shalat berjamaah ?

 =======

=====
Masalah Pertama: Ikhtilaf dan Mazhab
Masalah Ke-Dua: Bid‟ah
Masalah Ke-Tiga: Memahami Ayat dan Hadits Mutasyabihat
Masalah Ke-Empat: Beramal Dengan Hadits Dha‟if
Masalah Ke-Lima: Isbal
Masalah Ke-Enam: Jenggot
Masalah Ke-Tujuh: Kesaksian Untuk Jenazah
Masalah Ke-Delapan: Merubah Dhamir (Kata Ganti) Pada Kalimat “Allahummaghfir lahu”
Masalah Ke-Sembilan: Duduk di Atas Kubur
Masalah Ke-Sepuluh: Azab Kubur
Masalah Ke-11 : Talqin Mayat
Masalah Ke-12 : Amal Orang Hidup Untuk Orang Yang Sudah Wafat
Masalah Ke-13 : Bacaan al-Qur‟an Untuk Mayat
Masalah Ke-14 : Membaca al-Qur‟an di Sisi Kubur
Masalah Ke-15 : Keutamaan Surat Yasin
Masalah Ke-16 : Membaca al-Qur’an Bersama
Masalah Ke-17 : Tawassul
Masalah Ke-18 : Khutbah Idul Fithri dan Idul Adha
Masalah Ke-19 : Shalat di Masjid Ada Kubur
Masalah Ke-20 : Doa Qunut Pada Shalat Shubuh
Masalah Ke-21 : Shalat Qabliyah Jum‟at
Masalah Ke-22 : Bersalaman Setelah Shalat
Masalah Ke-23 : Zikir Jahr Setelah Shalat
Masalah Ke-24 : Berdoa Setelah Shalat
Masalah Ke-25 : Doa Bersama
Masalah Ke-26 : Berzikir Menggunakan Tasbih
Masalah Ke-27 : Mengangkat Tangan Ketika Berdoa
Masalah Ke-28 : Mengusap Wajah Setelah Berdoa
Masalah Ke-29 : Malam Nishfu Sya‟ban
Masalah Ke-30 : Aqiqah Setelah Dewasa
Masalah Ke-31 : Memakai Emas Bagi Laki-Laki
Masalah Ke-32 : Foto
Masalah Ke-33 : Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw
Masalah Ke-34 : Benarkah Ayah dan Ibu Nabi Kafir?
Masalah Ke-35 : as-Siyadah (Mengucapkan “Sayyidina Muhammad Saw”)
Masalah Ke-36 : Salaf dan Salafi
Masalah Ke-37 : Syi‟ah
=======

=====

Membaca Ayat Kursi Setelah Shalat Bisa Masuk Surga


Membaca Ayat Kursi Setelah Shalat
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ آيَةَ الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ

Siapa membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.” (HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram). Maksudnya, tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati.

Sumber:
Ceramah Ustadz H. Abdul Somad, Lc., MA https://youtu.be/p0ZqYcLmggY  12 Oktober 2017
Ceramah Ustadz Adi Hidayat, Lc. https://www.youtube.com/watch?v=rkGjcObdNz0 20 Agustus 2017

http://alquranalhadi.com/hadis/subab/25/Ayat-Kursi